Jangan berkedok kamu mau jadi orang bermanfaat lantas kamu mengorbankan diri sendiri. Yuk cung siapa yang pernah kayak gini? Aku aku aku aku....
Jadi people pleaser dan menormalisasi yang penting bermanfaat bagi orang lain tapi diri dya hancur maka plis kaji ulang deh konsep pemikirannya. Kalo jatuhnya seperti lilin yang menerangi pekatnya malam bagaimana?
Yakali mau jadi lilin sepanjang hidup orang lain, yang ada kita tidak pintar dan kita dimanfaatkan. Berbuat baik itu harus tapi ga juga konsepnya selalu ada. Hasil survey membuktikan bahwa orang yang selalu ada di hidup orang lain itu mayoritas kecewa. Kecewa sama xpekstasinya sendiri dengan harapan kalau dya lagi kesusahan dya akan dibantu, atau kecewa karna orang lain ga setulus itu ke kita. Ya karna kita bisa dimanfaatkan aja makanya dya baik sama kita.
Agak sulit rasanya keluar dari zona itu, namun kalo kamu bingung bagaiamana caranya keluar dari zona toxic tersebut, maka satu-satunya cara adalah jalani sampai kamu capek, sampai kamu lelah, sampai kamu merasa tak dihargai, dan sampai kamu merasa oh sebod*h ini aku.
Keadaan ini menyakitkan namun harus segera diakhiri sebelum psikis kita terganggu. Think smart plis,..
Tolonglah ia yang membutuhkan
Bantulah ia yang lemah
Sayangilah ia yang tersisih
Kuatkanlah ia yang lemah
Dan lakukan semuanya sewajarnya.
Kehilangan teman yang datang hanya di kala butuh, dan dya tau persis kita selalu ada untuknya adalah harta terindah ges. Awalnya mungkin agak berbeda situasinya karena sudah terbiasa komunikasi tapi percayalah setelah itu berlalu, kamu akan merasakan kelegaan yang luar biasa bahwa kamu sudah terhindar dan diselamatkan oleh Allah dari orang yang datang karna tau kita pasti ada untuknya.
Yang sudah biarlah jadi pelajaran, selanjutnya jadilah manusia pintar yang paham kapan on dan off. Jadilah manusia bijaksana yang mampu tegas kepada orang lain. Sejatinya hidup adalah perjalanan yang harus dijalani dan disyukuri. Walo menyebalkan tapi pengalaman menjadi people pleaser patut disyukuri, setidaknya kamu berproses menjadi orang dewasa yang punya sikap dan mampu menyayangi diri sendiri.
0 comments:
Post a Comment