Hidup itu transaksional An, kata teman baik di siang hari itu. Dan benar sekali sangat setuju. Di kehidupan orang dewasa ini nyatanya orang datang di hidup kita itu hanya dua. Dya betah atau dya butuh? Terkesan menyakitkan jika yang terjadi itu di poin dya yakni dya datang ke kita karna butuh. Sekali lagi B. U. T. U. H...
Pertanyaan selanjutnya? Jika dya sudah tidak butuh dya kemana? Yang jelas dya ga akan datang ke kita, kita bukan lagi prioritas orang itu, nanti kalo pas butuh, dya bakal datang lagi. Lucu dan geli jika imajinasi ini mengingat orang² yang datang memang karna butuh saja, begitu tidak ada hal yang bisa dimanfaatkan dari kita, auto kayak orang yang ga kenal. Ada lho tipe manusia seperti ini, dan banyak variannya.
Ketika kesadaran penuh menguasai diri maka menghadapi manusia yang datang karna asas transaksional maka akan akan mengambil sikap. Mungkin kitanya masih merespon, tapi sesuai porsinya. Misalpun tidak lagi ingin merespon ya sudah tidak ada lagi rasa berdosa dan rasa bersalah lagi, karena ada logika yang menghalangi rasa itu. Sekali lagi dya hanya lagi butuh kita.
Sebaliknya kalo banyak yang datang karna betah maka kita layak disebut teman yang mampu menghargai orang lain, mampu meredam ego, dan daya adaptasinya well. Ya dunia ini akan selalu berpasangan termasuk teman yang datang karena betah vs teman yang butuh. Lucu ya tapi ini sungguh² terjadi.
0 comments:
Post a Comment