Entradas populares

Lihatlah dari kejauhan bak bintang kecil di langit

Di tengah gelombang yang sungguh luwar biasa ini, ada cobaan yang tidak perlu kita cobain. Apakah itu? ya menjadi benalu di rumah tangga orang lain. Kehidupan orang dewasa memang seseru itu, jika kita tidak kuat iman, tekad, dan prinsip maka kita akan menjadi besti syaitonirrojim karena berhasil "merusak" rumah tangga orang lain. Tipu daya setan itu sungguh cerdik, manusia yang tidak kuat prinsip, iman, dan pendirian akan mudah goyah ketika setan berbisik bahwa pasangan yang ada di rumah banyak kurangnya setelah melihat ada lawan jenis yang kita ketemui terlihat lebih menarik. Setan memiliki misi bagaimana caranya rumah tangga yang sudah terbina berantakan dengan cara menghasut pikiran untuk membandingkan apa yang sudah dimiliki di rumah dengan fatamorgana (orang baru) yang belum dimiliki.

Seribu satu cara setan untuk menghasut pikiran dan logika sehingga apa yang ada di rumah itu terasa buruk, jelek, dan tidak menggairahan lagi. Bahasa singkatnya, "aku salah milih, dan harusnya aku sama dya (orang baru)". Jika kita sudah ada di fase itu maka 1-0, ya setan 1 kita 0. Tidak ada manusia yang sempurna gaes, jika dulu waktu kamu miskin dan jelek, pasanganmu sangat menerima dan mencintaimu maka alasan apa yang bisa kamu persiapkan untuk berpaling darinya?  Ia yang menerima kamu dari kondisi minus itu akan kamu tinggalkan hanya karena kamu merasa salah pilih atau ada yang lebih tepat dari pasangan? bahkan ada rasa menyesal karena sudah menikah dan memilih dya menjadi pasangan? Jangan gitu ya, bagaimanapun pasanganmu= pilihanmu= rejekimu.

Jika kita jadi orang baru  di hidupnya-pun juga harus sadar diri bahwa tidak boleh melanggar batasan. Meskipun dya adalah 1000% type kita, bangga terhadap kita, ceria bersama kita, dan sejenisnya namun itu hal salah jika dilanggar. Memang dalam hidup itu banyak plotwist yang kadang membuat menganga. Ada banyak cara syaitan untuk membuyarkan fokus rumah tangga dengan angan kosong terhadap orang baru. Mari raih kebahagiaan dengan cara yang baik, tidak merebut apa yang sudah dimiliki oleh orang lain sebelumnya. Misal nih, perasaan itu sangat kuat maka telan saja sendirian. Tak perlu kamu tunjukkan rasa yang bergemuruh dalam dadamu. Kontrol dirimu supaya tidak ada fitnah. Kuasailah pikiranmu supaya nalar dan sadar. Jadilah bintang di langit, yang sinarnya hanya dapat dilihat dari kejauhan. 

Jika rasa itu hadir di keduanya maka biarkan rasa itu terpatri di lubuk hati masing-masing. Tak perlu ada komunikasi dan tak butuh konfirmasi. Lihatlah ia dari kejauhan, tanpa harus lalu lalang di kehidupannya. Cukup kenang semua hal indah tanpa harus muncul hasrat untuk memilikinya. Takdir terbaik akan selalu menemukan jalannya, pun sama jika kenyataannya tidak ada jalan maka ini bukan jalan untuk bersama, namun jalan untuk menyadarkan bahwa ada orang yang selalu menjagamu dari kejauhan tanpa mengganggumu.

 Hidup orang dewasa selegowo ini dalam menjalani takdir. Harapannya semuanya akan lebih tenang dan nyaman. Tidak ada rasa memaksa takdir untuk selalu berpihak pada kita, yang harusnya dilakukan adalah melangitkan doa semoga semua hal baik selalu membersamai kita dimanpun berada. Termasuk orag-orang yang sudah ada buat diri kita. 

Reset diri

Ketika masalah sulit terurai dan menjadi beban berat yang membuat lelah diri sendiri maka mengadu ke psikolog adalah pilihan bijak. Kita boleh curhat sama temen, tapi jangan egois ya, alih² dy good listener kitanya egois ga tau waktu, ga tau diri bahkan lebih ke ga peduli lawan bicara sedang kelelahan. Plis jadilah teman yang tidak menyusahkan ya.. 

Ada beberapa hal menarik yang disampaikan psikolog malam itu, diantaranya:

Setiap orang punya sampah emosi

Ketika temanmu cerita bertahun² dengan cerita yang sama, susah dinasehati, dan berlawanan dengan logika maka yang ada hanyalah kelelahan. Kita pribadi punya sampah emosi, pun sama dengan teman kita. Akan beda lagi, kalo temen kita juga mampu imbang, menampung sampah emosi kita. Namun jika yang terjadi sebaliknya dya hanya nyampah dan tidak fair alias tidak imbang maka yang ada capek sendirian, lelah, dan muak. 

Hidup dya bukan tanggung jawab kita

Sebagai teman yang baik kita pasti tergerak hati untuk menasehati dengan segala macam cara untuk menyadarkan teman kita untuk segera mengakhiri dari hubungan yang tidak sehat. Bukan bermaksud untuk ikut campur cuma secara logika aja hubungan itu salah dan fatal. Namun segala cara dan upaya berujung zero hingga yang ada kitanya perang batin dan logika. Secapek itu karna kitanya jadi lelah, ga ketemu orang itu aja kita lelah apalagi kalo ketemu. Ia yang selalu bangga dengan update-an kisahnya sedangkan bagi kita enggak banget alias iyuh.  Repeat dan kita jadi kelelahan. Ga enak sekali posisi ini karna ini bukan urusan kita tapi masuk ke pikiran kita. Ada orang yang jika dijadikan tempat cerita itu mendengarkan seksama dan berempati, namun kali ini tidak tepat karna salah orang. Sekali lagi, ketika kita sudah menasehati dari kode, cara halus, setengah halus, sarkas hingga keras tapi ybs masih aja bercerita fix lepaskan. Tugas kita sudah selesai. Biarkan ia bertanggung jawab dengan pilihannya. 

Pertemanan yang sudah tidak sehat

Ketika dulu ia yang kita kenal adalah orang baik, namun diperjalanan kok banyak hal yang baru kita ketahui maka sadarilah kita hanya belum kenal. Aslinya orang itu ya seperti saat ini. Dulu baru mengenal luarannya, sekarang udah tau aslinya. Kata psikolog, pertemanan yang sehat itu ketika mampu saling menghargai. Namun ketika kita sudah bilang capek ga mau denger curhatnya namun dya masih melanggar maka itu sudah masuk kategori pertemanan yang sudah tidak sehat. Apalagi, ada indikasi ia datang hanya karena butuh, ia tau kita orang yang selalu ada buatnya maka ia semaunya datang dan pergi. Plis pertimbangkan masak² apakah yakin akan bisa bertahan dengan tipe teman seperti itu? 

Utamakan kesehatan mental

Ketika kita sudah sadar dan paham bahwa pertemanan sudah tidak sehat, tidak seimbang, dan hanya menjadi beban maka ambil keputusan dan bertanggungjawablah dengan segala konsekuensinya. Mari setting awal, jadilah temna yang baik, ya sebatas baik saja tidak perlu selalu ada. Nyatanya tidak semua orang pantas buat kita kasih kebaikan dan waktu kita. Jadi ketika kita sudah kelelahan menghadapi kelakuan teman kita maka utamakan kesehatan mental. Jangan sampai kita hancur sendiri. Biarkanlah mereka bertanggung jawab dengan hidup mereka. Sudah waktunya kita memikirkan hidup kita dan menyeleksi lagi siapa yang memang pantas mendapatkan waktu, tenaga, dan pikiran kita. 

Mari lebih mencintai diri sendiri, sudah waktunya mengutamakan diri sendiri, dan sudah seharusnya fokus terhadap diri sendiri. Jangan gantungkan apapun kepada orang lain karena berujung kekecewaan, gantungkanlah doa sebauanyak apapun padaNya, kelak satu per satu akan diijabah olehNya diwaktu tertepat dan terbaikNya. Semangat..

Jangan denial, selingkuh itu penuh kesadaran

Selingkuh itu adalah perbuatan yang dilakukan atas kesadaran oleh kedua belah pihak. Jika suatu ketika satu pihak ujungnya merasa selama ini dimanfaatkan, menjadi pelampiasan, dan sejenisnya lantas apakabar perasaan pasangangannya dulu ketika mereka sedang happy dan dimabuk virus selingkuh? 

Ga adil jika menjadi playing victim, nyatanya selama virus pink meraja lela, happy² aja kan malah logika disembunyikan apalagi tak ada rasa empati dengan pasangan dari selingkuhannya. Ga lucu jika sekarang teriak² sakit hati dan merasa jadi korban. 

Jika kedua belah pihak tidak mau maka perselingkuhan tidak akan tercapai. Proses jadi selingkuhan itu panjang, tidak hanya sebatas love at first sight, namun ada rasa perang batin karena telah menghianati pasangan pasangannya, dll. Coba renungkan. Benar setiap orang pernah salah dan pasti melakukan kesalahan, hanya saja poin utama dari tulisan ini, selingkuh itu perbuatan yang dilakukan secara sadar. Stop denial dan menjadi playing victim. 

Harusnya sebelum semua terjadi, dampak resiko itu perlu dikaji dan dijadikan rem, terlebih jika sudah ada ikatan pernikahan. Ada yang bilang kalo perselingkuhan itu ga ada obat, dan faktanya memang benar adanya. Akan ada rasa menantang diri untuk bisa menaklukkan ini dan itu. Silahkan saja, cuma jangan jadi playing victim. Ga ada juga kan yang nyuruh jadi selingkuhan? Kok sekarang heboh merasa korban? 

Self reminder untuk tidak mudah tergoda dengan pasangan orang lain, sekalipun 1000% itu tipe kita. Meskipun terlihat ia sangat antusias dengan kita, pun tak akan selalu sama ketika kita jadi pasangannya. So, hidup is hidup. Stop denial dan hanyut dalam fatamorgana pasangan orang lain. Ia yang terlihat menawan tidak sepenuhnya akan sama ketika ia menjadi milik kita. Pikirkan masak² apa benefit memilih ia jadi selingkuhan kita. Plis, jangan gegabah dengan fantasi pikiran yang kita buat sendiri. 

Yuk kendalikan diri, supaya kita mampu kuat menghadapi cobaan yang ga perlu kita cobain. Mari makan dari piring kita sendiri, bukan mengambil lauk dari piring orang lain. Yuk normalisasi tinggalkan orang yang problematik yang hanya akan membuat kita repot dan ribet. Semoga kita selalu beruntung termasuk dalam hal jodoh, diberikan rasa selalu merasa cukup dengan 1 pasangan yang sudah dipilih olehNya. Aamiin.. 

Stop, jadi people pleasee

Jangan berkedok kamu mau jadi orang bermanfaat lantas kamu mengorbankan diri sendiri. Yuk cung siapa yang pernah kayak gini? Aku aku aku aku.... 

Jadi people pleaser dan menormalisasi yang penting bermanfaat bagi orang lain tapi diri dya hancur maka plis kaji ulang deh konsep pemikirannya. Kalo jatuhnya seperti lilin yang menerangi pekatnya malam bagaimana? 

Yakali mau jadi lilin sepanjang hidup orang lain, yang ada kita tidak pintar dan kita dimanfaatkan. Berbuat baik itu harus tapi ga juga konsepnya selalu ada. Hasil survey membuktikan  bahwa orang yang selalu ada di hidup orang lain itu mayoritas kecewa. Kecewa sama xpekstasinya sendiri dengan harapan kalau dya lagi kesusahan dya akan dibantu, atau kecewa karna orang lain ga setulus itu ke kita. Ya karna kita bisa dimanfaatkan aja makanya dya baik sama kita. 

Agak sulit rasanya keluar dari zona itu, namun kalo kamu bingung bagaiamana caranya keluar dari zona toxic tersebut, maka satu-satunya cara adalah jalani sampai kamu capek, sampai kamu lelah, sampai kamu merasa tak dihargai, dan sampai kamu merasa oh sebod*h ini aku. 

Keadaan ini menyakitkan  namun harus segera diakhiri sebelum psikis kita terganggu. Think smart plis,.. 

Tolonglah ia yang membutuhkan 

Bantulah ia yang lemah

Sayangilah ia yang tersisih

Kuatkanlah ia yang lemah

Dan lakukan semuanya sewajarnya. 


Kehilangan teman yang datang hanya di kala butuh, dan dya tau persis kita selalu ada untuknya adalah harta terindah ges. Awalnya mungkin agak berbeda situasinya karena sudah terbiasa komunikasi tapi percayalah setelah itu berlalu, kamu akan merasakan kelegaan yang luar biasa bahwa kamu sudah terhindar dan diselamatkan oleh Allah dari orang yang datang karna tau kita pasti ada untuknya. 

Yang sudah biarlah jadi pelajaran, selanjutnya jadilah manusia pintar yang paham kapan on dan off. Jadilah manusia bijaksana yang mampu tegas kepada orang lain. Sejatinya hidup adalah perjalanan yang harus dijalani dan disyukuri. Walo menyebalkan tapi pengalaman menjadi people pleaser patut disyukuri, setidaknya kamu berproses menjadi orang dewasa yang punya sikap dan mampu menyayangi diri sendiri. 


Betah atau butuh? Kamu yang mana?

Hidup itu transaksional An, kata teman baik di siang hari itu. Dan benar sekali sangat setuju. Di kehidupan orang dewasa ini nyatanya orang datang di hidup kita itu hanya dua. Dya betah atau dya butuh? Terkesan menyakitkan jika yang terjadi itu di poin dya yakni dya datang ke kita karna butuh. Sekali lagi B. U. T. U. H... 

Pertanyaan selanjutnya? Jika dya sudah tidak butuh dya kemana? Yang jelas dya ga akan datang ke kita, kita bukan lagi prioritas orang itu, nanti kalo pas butuh, dya bakal datang lagi. Lucu dan geli jika imajinasi ini mengingat orang² yang datang memang karna butuh saja, begitu tidak ada hal yang bisa dimanfaatkan dari kita, auto kayak orang yang ga kenal. Ada lho tipe manusia seperti ini, dan banyak variannya. 

Ketika kesadaran penuh menguasai diri maka menghadapi manusia yang datang karna asas transaksional maka akan  akan mengambil sikap. Mungkin kitanya masih merespon, tapi sesuai porsinya. Misalpun tidak lagi ingin merespon ya sudah tidak ada lagi rasa berdosa dan rasa bersalah lagi, karena ada logika yang menghalangi rasa itu. Sekali lagi dya hanya lagi butuh kita. 

Sebaliknya kalo banyak yang datang karna betah maka kita layak disebut teman yang mampu menghargai orang lain, mampu meredam ego, dan daya adaptasinya well. Ya dunia ini akan selalu berpasangan termasuk teman yang datang karena betah vs teman yang butuh. Lucu ya tapi ini sungguh² terjadi. 

Menghargai kehadiran ornag lain

Tuhan itu maha adil, ketika hidup kita tidak baik² saja ada saja bantuanNya. Satu diantaranya adalah menghadirkan orang² yang memiliki jiwa yang tulus. Mungkin mereka tidak 24/7 hadir secara fisik tapi tidak dengan hatinya. Banyak pesan yang tersirat dan tersurat dari hubungan yang sengaja dibina itu, "aku tidak selalu ada, namun aku berusaha hadir".

Hidup memang tidak selalu mulus, akan ada badai topan dan sejenisnya, namun siapa sangka dan duga jika dibalik itu akan melihat cantiknya pelangi? . Similar, bukankah mutiara hanya akan terlihat cantik jika ada dalam tekanan suhu/temperatur tertentu? Kalau hidup kita banyak badainya tau kan kita mau dikasih apa? 

Terus memperbaiki diri, ambil pelajaran dari setiap chapter hidup, dan jadikan semuanya pijakan untuk menjadi bijak. Pernah salah? Ya gpp namanya juga manusia kan ya. Pernah disakiti-menyakiti? Namanya juga manusia kan? Yang jelas, saatnya menghargai diri sendiri lebih banyak dan banyak lagi. 

Sayangi orang² yang sengaja merawat hubungan baik denganmu. Do'akan mereka yang pernah melukai hatimu. Dan lepaskan beban yang bukan tanggung jawabmu. Mari atur ulang ritme hidup sesimpel mungkin. Dya menghargai--kita hargai lebih, dya memanfaatkan--kita ambil sikap, dya manipulatif--kita tidak terlibat dari dramanya. 

Ini hidup kita, jadi saatnya atur ulang hidup kita menjadi orang yang lebih bijak dan tenang. Hempas hal² yang membuat hatimu sesak, peluk hal² yang membuat hatimu menghangat. Kelak sejauh²nya langkah kita akan tau siapa dan bagaimana maksud Tuhan menghadirkan orang² tersebut dalam hidup kita. Entah jadi pelajaran--cobaan--ujian--ataupun sumber kebahagiaan. 

Lose respect

Tanpa kita sadari kita ini justru yang membukakan pintu orang lain untuk meninggalkan kita. Terlalu abai atas kebaikan orang lain sehingga kita sendiri seenaknya dan sama sekali tidak menghargai segala effort nya untuk kita, terlebih jika kita mempunyai sifat yang egoisnya level dewa. Maunya pusat dunia hanya ada di kita. Bentuknya beragam, dan usahakan untuk tidak melakukannya ya karna kita yang akan rugi, sekali lagi kita yang rugi besar. 


Datang karna butuh

Chat tidak untuk komunikasi, namun meminta validasi bahkan hanya untuk mengeluarkan sampah emosinya. Setelah tersalurkan, si lawan bicara gantian cerita aja bodo amat, pura² lagi ke Antartika ga ada sinyal, padahal chat udah dibaca aja, cuma centang birunya dimatikan. 

Tidak peduli dengan keadaan orang lain

Ini bukan ybs tidak peka ya, tapi memang tidak mau peka. Prinsipnya yang penting dya cerita. Mau lawan bicaranya sedang kritis pun ga peduli, yang penting uneg² nya tersalurkan. Parah sih ini orang, bisa ya setega itu sama orang yang sudah membantunya. 

Over sharing yang bermaksud

Type ini memiliki niatan untuk diakui bahwa yang bersangkutan hebat, masalahnya yang di over sharing kan adalah hal yang sebenarnya orang lain bisa beli kok. Ga semua orang punya tipe beli apa² harus merek tertentu kan? Ada yang beli hanya karna butuh saja dan tidak terlalu fanatik dengan sebuah brand. Pertanyaannya, emang kenapa jika orang lain berbeda? Ga masalah juga kali... 

Pertemanan transaksional

Orang bisa meninggalkan kita lantaran kita menyebalkan. Datang hanya karna butuh dan ada manfaatnya, sebaliknya udah ga ada manfaatnya mah males komunikasi, males mbales chat, dan sikap sejenisnya yang memperlihatkan sungguh pertemanannya hanyalah sebatas transaksional. 

Hobi merepotkan

Banyak orang nyatanya tidak berani  menanggung bebas atas pilihannya. Yang ada ya harus menyeret orang lain untuk memikul berat bebannya bersama². Okelah dibantu, namun orang lain membantu itu juga ada batasnya, ada massanya. Ya kali merepotkan orang lain terus menerus. 


Jangan playing victim ya jika kamu selama ini dikelilingi kebaikan temenmu, namun perlahan dya meninggalkanmu. Cek dulu se-egois apa kamu selama ini? Jangan mentang² orang itu baik lantas kamu seenaknya ya. Dunia ini berputar, ga selamanya terkena sinar matahari, akan ada pergantian menjadi malam yang pekat. 

Semoga kita dijauhkan dari orang² yang datang karna butuh saja, sekalinya ga butuh bye. Ibarat chat, dya yang Ping tapi dya juga yang menghilang setelah dijawab chatnya. Lucu sih konsep hidupnya. Ga kebayang sebelumnya, dan nyatanya ada tipe seperti itu. 

Oh ya, nyari temen yang tulus itu sulit. Tapi kalo kitanya justru yang mempersilahkan orang itu pergi dari hidup kita ya mari menanggung resikonya. Kebersamaan selama  ini bukan berarti baik² saja jika orang tulus berhadapan dengan karakter seperti itu. Bisa jadi dya hanya menunggu timing yang tepat untuk balik kanan dan feel free... 

Udah tua, selayaknya menjadi manusia yang bijaksana. Jika sudah punya teman yang baik ya rawatlah. Sama² ga sempurna namun kalo ada apa² bisa untuk tempat sharing dan memberikan solusi terbaik. 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger