Entradas populares

Ketika kamu hanya dianggap audien bukan teman

Dari judul yang ada terlihat ada  sesuatu yang mengganjal kan ya? Apa hubungan antara audien dan teman?.  Ada tipe karakter yang hobi membuang emosi apapun ke temannya sekaligus hobi pula memamerkan pencapaiannya ke orang yang sama. 

Diterima bukan berarti seenaknya

Ketika kamu diterima oleh temanmu, segala macam emosimu diterima oleh temanmu bukan berarti kamu boleh memperlakukan dya seenaknya. Dya hanya manusia biasa, mungkin saat ini masih stay sama kamu namun bukan berarti akan selamanya. Manusia pada umumnya punya limit, bisa jadi bertahannya dya saat ini adalah proses penyusunan strategi untuk undur diri dari hidupmu secara perlahan. Jangan terlalu percaya diri bahwa dya akan menemanimu selamanya. 


Maunya dimengerti, tapi lupa situasi

Hidup manusia itu ber-layer, dan ga ada manusia yang ga ada masalah. Nah ketika kamu datang di hidup orang lain, mengganggunya dengan bercerita ini itu dan ditanggapi oleh temanmu secara baik, yuk plis jangan terus²an merasa nyaman atau menutup mata bahwa kamu itu sudah mengganggu waktunya. Kamu sudah mengurangi jam istirahatnya. Kamu sudah menyita ketenangannya. Boleh curhat tapi jangan berlebihan. Kamu yang punya masalah tapi temenmu harus memahami masalahmu. Jangan egois yaaa, mau sampai kapan seperti ini? 


Niatnya berbagi kabar, tapi lupa temannya punya hati

Ketika temanmu memiliki karakter tidak iri, happy if you happy bukan berarti kamu seenaknya bisa pamer pencapaian. Buat apa sih? Udah lah ga perlu validasi dari temenmu kok,  kamu itu udah keren, pinter, menawan. Fix cukup ya. Jangan sampai niatnya mau berbagi kebahagiaan tapi malah menyinggung perasaan temanmu. Ga nyinggung gimana, temenmu baru kekurangan uang, kamu secara langsung memameekan kehedonananmu. Temenmu baru susah makan, kamunya buang² makanan. Ga selalu orang stabil dalam kondisi baik lho.. 


Jika dilakukan secara terus menerus maka cepat atau lambat temanmu itu akan meninggalkanmu. Egomu sungguh tinggi, empatimu berasa ga ada karna kamu hanya ingin dimengerti. Susahnya pingin ditemeni, pencapaiannya pingin di validasi. Mana ada orang yang kuat? Jangan sampai, ketika temenmu memilih meninggalkanmu karena sudah muak lantas kamu playing victim ya, atas nama temenmu iri, temenmu berubah, maupun temenmu ga seasik dulu. Yuk koreksi diri dan hargai keputusan temanmu itu. Cari saja teman lain yang lebih baik dari temanmu itu, jika kamu menemukan maka kamu beruntung, begitu juga sebaliknya. Hargai keberadaannya selagi ada, ada bukan berarti selamanya, selamanya untuk menerima segala perlakuan yang kamu berikan padanya. 

¡Compártelo!

0 comments:

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger