Setiap orang itu punya sampah, dan kita harus bisa mengeluarkan sampah itu supaya hidup lebih lega dan ringan. Permasalahannya banyak orang yang ga sadar atau memang ga mau sadar hobinya nyampah di hidupnya orang lain. Curhat, cerita, nyari validasi, dan sejenis aktivitas untuk memuaskan egonya.
Muak gasih ndengerin orang pamer beli ini itu tapi utangnya dimana². Pinjemannya ada di setiap lembaga penyimpanan uang. Diperparah dengan kelakuannya yang hobi memalsukan laporan keuangan. Parah emang tapi manusia lain ga bisa ngatasi, nasihat dan teguran udah ga mempan, udahlah kita serahin sama Allah SWT aja.
Capek gasih jika tiap hari harus mendengarkan orang update tentang pencapaian hidupnya. Jumlah uangnya, mobil barunya, gadget barunya, perhiasan mewahnya, dan jenis pencapaian lainnya yang orang lain itu juga bisa memilikinya lho. Seolah hidupnya paling wow, paling keren sehingga kisahnya harus di dengar dan diapresiasi.
Gile ga sih, bertahun² jadi selingkuhan tapi sekarang ngerasa jadi korban karna ngerasa hanya dimanfaatkan? Lah selama ini kemana bang? Apakabar perasaan pasangan selingkuhan selama ini? Apa kamu pernah berpikir dan menukar posisi, jika kamu menjadi pasangannya selingkuhanmu? Udah lah bang akui saja, kamu hanya denial dan mencari cara untuk membenarkan perbuatanmu sehingga kamu ga ngerasa salah² amat kan.
Tega gasih, kamu yang nangis² curhat dengan segala kisah dramamu, tapi di situasi yang lain kamu suka nyuekin temenmu yang mana selalu ada buatmu ketika kamu down. Ya nyuekin ketika dya curhat, tapi kamu malah asik mainan HP sambil senyum² kayak kuda. Mana ceritanya lagi seru²nya, kan aneh tiba² lagi curhat menggebu² trus kicep diem. Yaudeh bablasin aja curhatnya walo ujungnya kamunya tep chatingan sama orang lain yang mungkin kalo kamu ga balas chat dya, dya masuk IGD.
Sejatinya kita tidak tercipta untuk menjadi menenang hidup orang lain. Biarkan sejak mereka belajar bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri. Hidup ini ada hukumnya, jika tidak ditemui di dunia ya besuk di akhirat. So simpel. Jika hidup kita direcoki orang² maka tanya pada dirimu, mau sampai kapan? apakah masih kuat bertahan? Jika sudah tidak bisa bertahan ya udah lepasin orang² yang tidak sejalan dengan pikiran kita.
Reset your bounderies untuk menciptakan harmoni di hidupmu. Jangan sampai toxic² itu mempengaruhi hari²mu. Berkawanlah sewajarnya, sebatas profesional ataupun sebatas hubungan baik. Tolong hargai dirimu sendiri sehingga mampu memilih dan memilah orang yang layak kamu jadikan teman. Jangan sampai jatuh ke lubang yang sama. Stop selalu ada buat orang lain.
Jadi ketika kamu sudah tidak dihargai maka mundur, ga usah berkedok dya orang baik. Okelah dya baik tapi perlu diingat dya bukan teman yang baik untukmu. Orang baik tidak selalu tegak lurus dengan teman baik. So, hargai diriku sendiri setinggi² mungkin hingga kamu tidak akan gentar jika kehilangan orang yang tidak pernah cukup menghargai effort dan kebaikanmu.
0 comments:
Post a Comment