Entradas populares

Evolusi diri

Sejak dari waktu muda memang sering dijadikan tempat curhat oleh orang². Ada rasa happy karna bisa bermanfaat, ngasih masukan, atau setidaknya membantu yang bersangkutan mengeluarkan uneg². Di umur yang sudah banyak ini, pengalaman jadi tempat curhat itu sangat beragam dan kompleks. Tapi akhir² ini baru ngalami rasa yang tidak bisa digambarkan dengan kata². Biasanya sih kalo ada yang curhat ya udah B aja, tapi entah mengapa ketika ada yang curhat tentang topik yang sama dan berlawanan dengan value diri maka yang ada lelah, capek, energi hilang, pingin ngumpat, dan muak. 

Pernah suatu hari cerita ke temen tentang keadaan ini, dan jawaban sederhananya adalah kita tidak bisa memaksakan value orang sama dengan value yang kami junjung. Kata dua dalam kasus ini wajar jika aku eneg se eneg mungkin karna memang yang tejadi adalah hal yang tidak seharusnya namun dari keadaan yang parah itu, patut kamu syukuri hal tersebut bukan kamu yang ngalamin, pungkasnya. 

Beragam cara udah dicoba supaya temen yang curhat berhenti untuk ngomongin topik tersebut. Susah sekali ternyata untuk pura² ikut happy mengingat value diantara kita sebegitu jauhnya. Singkat kata keadaan pahit itu membawaku ke dalam fase evolusi diri. Membatasi menjadi tempat sampah pembuangan emosi, membatasi hal yang tidak penting untuk di dengar, mengurangi berinteraksi yang akan menyerah energi positif kita, memperdalam value diri, dan menerapkan batasan yang jelas. 

Dampak evolusi diri akan terlihat menjadi pribadi yang berbeda, but its better than before. Lebih baik menyelamatkan mental dan lebih mencintai diri sendiri daripada menjadi badut bagi kehidupan orang lain. Ia akan seneng uneg² nya tersalurkan, lha apa kabar saya? Sudah cukup saya menjadi bodoh, kini saatnya menjadi manusia yang lebih menyayangi diri sendiri. Biarlah ia bertanggung jawab terhadap pilihannya. Kebahagiaan dan kesedihan hidup seseorang bukan tanggung jawab kita. So, fokus pada diri sendiri saja.. 

Salahkah terlalu baik?

Ada di sebuah obrolan di sore itu antara dua sahabat lama:

A: kenapa ya orang itu egois, maunya didengar, maunya dingertiin teroos. Pas lagi sedih pinginnya didengar, pas lagi galau pinginnya divalidasi perasaannya. 

B: ada kejadian apa? 

A: giliran udah direspon dengan baik, tapi pas aku gantian mau curhat malah dya asik main Hp. Padahal setiap orang punya kesibukan lho, ini masih menyempatkan untuk mendengarkan curhatannya. Dan ini terjadi berkali -kali bahkan memang habitnya. 

B: ga setara itu pertemanannya,.. 

A: belum lagi kalo pas chat, ketika dya butuh aja chat panjang. Kitanya berusaha merespon walo mata sudah ngantuk, mikirnya sih ada temen yang membutuhkan bantuan, eh giliran kitanya yang gantian chat dya nya ga bales padahal aslinya udah dibaca, centang birunya kan dimatikan. Padahal namanya manusia itu smua sibuk, tp ketika udah di sempetin² eh balasannya sering begitu, repeat lagi. 

B: makanya jadi orang jangan terlalu baik sama orang, baiklah sama diri sendiri saja dibanyakin.. 

A: ya mikirnya ada orang chat dengan asumsi membutuhkan komen dariku jadi ya aku balas, siapa tau jadi solusi. Tapi tipe orang beda² itu,  ada yang ketika urusannya sudah terjawab maka ga peduli temannya chat apa lagi

B:padahal setiap manusia itu punya kesibukan ya, at least bisa memilih tidur daripada harus merespon curhatan orang kan ya,  ga bisa menghargai effort orang lain itu berarti, egoisnya tinggi. 

A: aku udah pernah berusaha mirroring lho atas kelakuannya, tapi ga bisa, merasa bukan aku gitu cuek sama chat orang. Kayak ngrasa orang jumawa gitu lho yang tak rasain tu, semacam orang sok sibuk ga sempat buka hape. 

B: ya kamu berbeda sama dya, value mu berbeda sama dya juga. Lagi² kamu orang baik, terlalu baik sama orang.Sekarang hargai apa yang menghargaimu. Pertahankan pertemanan yang worth it untuk diperjuangkan. Bijaksanalah dalam berteman. Jika sudah terlanjur hubungan baik, ya udah yang kemarin buat pelajaran supaya lebih bijak lagi. 


Nyatanya berbuat baik secara berlebihan ga baik ya, walo kadang itu bentuk reflek kita sebagai manusia. Ingat manusia jaman sekarang itu banyak yang ga bisa menghargai manusia yang lain, seringnya ego mereka yang ada di depan. Seringnya selagi menguntungkan gasss gitu. Tapi ga papa, jangan menyesal menjadi orang baik, pertahankan namun bijaklah dalam berteman. Jika perbuatanmu tidak lagi ada harganya dimatanya, maka balik badan dan pulanglah. Dya bukan teman tulusmu. Tidak usah denial, us our logic and heart to understand this situation. Be wise plis.. 

Over reaktif

Tidak semua hal harus direspon dengan over reaktif. Lapar ya makan, ngantuk ya tidur, gagal coba lagi. Hidup sebenarnya sesimpel hal tersebut. Tidak selalu bagian hidup membutuhkan drama. Tidak semua hal butuh atensi publik. Life is simple, manusianya aja yang hobi bikin ribet. 

Dampak over reaktif itu bikin sekitar salah paham dan membuat hal bikin runyam alias gagal fokus terhadap permasalahan yang sebenarnya sesimpel itu. Kadang over reaktif terjadi karena keadaannya baru diselimuti emosi dan jiwanya tidak stabil. Atau bahasa sederhananya kitanya yang kurang sabar dalam memandang setiap kejadian. Sabaaaar lebih luas yuuuk.. 

Hargai kehadiran temanmu

Kalau kamu diterima baik sama temenmu, semua cerita dan curhatmu ditanggapi dengan seksama, kesedihanmu direspon dengan segala empatinya maka hargai dya, bukan malah kamu balas dengan asik chatingan sama orang lain. Ketika dya sudah meluangkan waktu untuk mendengarkan curhat yang baginya itu-itu saja, curhat yang baginya hal remeh, curhat yang baginya menyebalkan, curhat yang berlawanan dengan value dirinya tapi dya masih meresponmu dengan baik maka kamu wajib sadar diri. 

Semua orang ada batasannya lho, benar kalo ada istilah people come and go. Jangan sampai orang go dari hidupmu karena kamu itu egois, hanya ingin didengar dan tidak mau gantian mendengarkan. Jangan hanya kamu merasa bukan pendengar yang baik lantas ketika dya cerita maka kamu asik ketawa cengar cengir karena habis membaca chat dari seseorang. 

Kemampuan orang untuk mendengarkan curhat dan keluhan orang lain itu beragam, jika kamu dengan segala sikapmu itu tapi temanmu masih stay, maka kamu janganlah terlalu percaya diri. Dya hanya mencari moment untuk meninggalkan pertemanan yang tidak bisa menghargainya saja. Mencari  teman tulus itu sulitnya bukan main, jadi hargai jika kamu sudah menemukannya. Sederhananya, jika kamu tak mampu menghargai maka sama dengan kamu sengaja membukakan pintu untuk keluar dari hidupmu. 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger