Curhat boleh, asal..
Ambil serta konsekuensinya
Egomu sungguh tinggi Nona. Kamu bukan orang polos yang tidak tau makna dari sebuah kalimat. Ketika temenmu bilang aku sudah cukup.., aku mundur.., aku muak.., aku capek.., dll. Hey Nona temanmu tolong hargai. Dya sudah mengutarakan perasaannya muak menghadapi ceritamu yang tidak masuk logika akal sehat, dya sudah capek mendengar kamu bersikap denial, dya sudah mual melihat apa yang kamu ucapkan tidak sepenuhnya sama dengan yang ada di hatimu.
Ambil konsekuensi dari semua hal yang sudah kamu pilih Nona, tolong jadilah dewasa. Jangan biarkan orang lain menjadi sampah emosimu. Kasihan., jangan! Jangan bermain api jika kamu takut kebakaran, jangan bermain air jika kamu tidak siap basah. Menjalin cinta segitiga itu rumit Nona. Ambil segala resiko dari apa yang kamu pilih. Bukankah hidup penuh resiko?
Berkeluh kesah boleh Nona, tapi jangan jadikan temanmu itu sebagai tempat pembuangan sampah emosimu. Ingat setiap orang batas. Jangan egois, yang hobinya hanya ingin di dengar saja. Jangan jadi egois yang maunya ingin divalidasi saja. Hey Nona dimanapun berada, di keadaan yang entah bagaiamana, namanya cinta segitiga itu tidak ada benarnya. Bersikaplah dewasa dan pilih satu serta ambil konsekuensinya.
Bukankah situasi rumit ini adalah hal yang kau pilih secara sadar? Jangan seolah menjadi korban Nona, justru kamulah aktor utamanya. Teman itu hanya menemani, itupun jika masih kamu hargai. Jika terus²an kamu repoti ya ga ada yang bisa jamin akan stay di sisimu. Terlebih dya menjadi tempat pembuangan sanpah emosi mengenai cinta segitiga rumitmu. Jika sekarang dya masih stay, itu bukan abadi. Dya hanya mencari celah untuk membelah diri, mengurai, bersembunyi, lantas pergi.
Etika membalas chat
Jangan sok merasa orang penting dan enjoy mengabaikan chat orang lain. Benar hak kamu untuk read doang chat temanmu, hak kamu untuk tidak membalas pesan pentingnya dan hak kamu juga untuk slow respon. Boleh² aja sih, tapi kamu akan ditandai oleh lawan komunikasimu. Ketika kamu punya karakter yang ga bisa jauh dari HP tp kamu hobi slow respon maka sejatinya kamu sedang membukakan pintu temenmu untuk pergi dari hidupmu.
Adakalanya merasa si paling sibuk hingga puluhan chat tertumpuk masak siiih, sepenting apa sih hidup anda? Hargai orang di sekitarmu ya.. Ini adalah hal sepele bagi sebagian orang tapi fatal akibatnya. Nah hal yang akan memperparah keadaan apabila, kamu hobi slow respon atas chat temenmu, tapi pas kamu butuh chat nya panjang. Kelihatan banget tuh egomu disini. Kamu hanya ingin menangnya sendiri, egomu hanya ingin dimengerti tapi enggan memahami kebutuhan orang lain.
Orang juga lama kelamaan males kalo kamu sengaja slow respon dan mengabaikan pesan di HP mu. Ya kalo sekarang masih bertahan karna masih ada kebutuhan yang belum selesai. Lihat saja jika semua sudah selesai maka dengan secepat kilat dya akan pergi dan menjauh dari hidupmu. Balaslah pesan sesegera mungkin bagi orang² yang mampu menghargai keberadaanmu. Sebaliknya, lepaskan perlahan orang yang tak mampu melihat ketulusanmu.
Ambil keputusan beserta resikonya
Jika kamu sudah dewasa harusnya sudah tau dong apa itu konsekuensi? Ketika kamu memutuskan menjadi selingkuhan maka kamu harusnya sudah berfikir apa dampak pendek dan panjangnya. Ketika kamu dengan sadar meminjami uang dengan jumlah yang fantastis harusnya sudah terpikirkan resiko terburuknya. Ketika kamu dengan kesadaran penuh ada di lingkungan yang erat dengan persaingan harusnya sudah tau konflik apa yang berpotensi tercipta.
Sudah dewasa, sudah bisa memutuskan apa yabg menjadi hal baik dan buruknya. Ketika sudah paham hal tersebut buruk maka bertahanlah karena itu hal yang seharusnya kamu dapatkan. Jika kamu sudah tidak sanggup maka silahkan balik kanan dan bertobatlah. Bukan, masih enjoy di dalam circle tersebut dan mencari kambing hitam untuk dijadikan tempat curhat dalam jangka lama.
Jika kamu menemukannya maka kamu beruntung, tapi ingat semua ada limitnya. Menerima curhat dengan permasalahan yang itu2 saja, dinasehati iya2 iya, disakiti berkali2 oke2 aja,dst hingga cerita itu menggunung dan tidak ada space untuk menampungnya. Lantas kira2 apa yang akan terjadi? Sebaik baik orang akan mudah balik kanab jika effortnya tidak dihargai.
Mari ketika usia kita sudah dewasa, bertanggungjawablah dengan semua resiko dari pilihan kita. Jangan lagi mencari orang kain untuk membenarkan apa yang kita lakukan, memvalidasi keputusan yang salah , serta mengorbankan orang lain atas pilihan yang salah.
Sorry, your informatiom too much
Benar anda itu kaya Nona, betul anda itu hebat Tuan, setuju anda itu populer Nyonya. Namun, tidak semua kehebatan anda ingin aku dengar lho, tidak sedikitpun kisah asmara anda ingin ku ketahui, tidak sejengkal gaya hedon anda mengusik mu lho. Buat apa sih ya cerita kehebatan anda? Fix anda sudah kaya, populer, membahana, tak terbantahkan kesempurnaan anda, lantas gunanya untuk apa anda cerita ini itu kesaya? Ingin validasi kah? Hey manusia yang hobi pamer, tanpa anda mencari validasi ke orang², anda sudah paling keren kok. Jangan sampai dengan ketidakpekaan anda terhadap respon lawan bicara anda, membuat mereka muak.
Beli excavator kirim foto, laptop baru kirim poto, beli rumah kirim poto, beli handphone keluaran terbaru kirim poto, beli gunung mas kirim poto, dll. Hey aku ga butuh informasimu ges. Stop share your happiness. Bukannya aku iri, aku hanya muak karna aku ga butuh informasi tersebut. Ga ada hubungan sama sekali dengan diriku.
Hey sudahi sikap egoismu jika kamu masih ingin punya teman. Kamu manusia biasa yang ada jatahnya untuk jatuh. Jangan merasa selalu di atas angin yang seolah takdir selalu berpihak padamu. Jangan sampai karna egomu ini, orang² yang awalnya tidak memiliki iri hati sama kamu menjadi muak dan menghindarimu.
Pikirkan saja hidupmu
Hargai jika orang-orang masih mau bersama kita, nyatanya penyesalan hanya akan hadir di akhir tatkala semuanya semua sudah tak mampu utuh lagi. Jaga hubungan baik dengan keluarga, saudara, teman, bahkan tetanggamu dengan sekuat tenagamu. Kita tidak bisa hidup sendiri, namun bukan berarti kita harus mengorbankan diri kita atas nama bertahan karna menjaga hubungan baik itu.
Jika dirasa teetanggamu sudah mulai meresahkan, sudah mulai iri dengki, dan hobi mencari kesalahan maka ambil sikap. Jika temen kerjamu sudah mulai resek, hobi merendahkan, dan gemar menebar fitnah maka set your bounderies. Jika saudaramu hobi pinta uang, gemar merepotkan, curhat tak kenal waktu maka pasang perisai diri, bahkan jika keluargamu tidak tau diri, menuntut, dan tidak kenal terima kasih maka mundur selangkah-lah.
Kita di desain Tuhan untuk memilih hidup bahagia, tentram, dan tenang. Jika mereka orang terdekat kok malah biang dari masalah yang mengganggu ketenanganmu maka plis bersikaplah dan pasang jarak. Tidak bermaksud memutus silatuhmi, namun untuk menyelamatkan mental supaya tetap waras dalam menjalani hidup. Egois boleh demi ketentraman hidup. Kita tidak memiliki kewajiban untuk membuat mereka happy. Kitalah yang berkewajiban memikirkan kebahagiaan diri kita masing-masing.
Orang lain bebas mengusik ketenangan kita, namun kita wajib menyaring hal tersebut untuk masuk-tidaknya di dalam hidup kita. Jika kita tidak menginjinkan hal menyebalkan tersebut masuk di hidup kita, maka semua akan running well. Sebaliknya, jika kita menginjinkan maka hidup kita akan ribet dan chaos karena ulah orang-orang yang tidak mampu memahami batasan atar manusia.
Sayangi diri yuk, plis. Kali ini egois diperbolehkan. Biarkan orang lain ruwet dengan masalahnya sendiri, ya masalah yang dibuat sendiri. Cukup berhubungan baik, sebatas baik saja sebagai manusia. Cukup kemarin tidak pintar karena suka dimanfaatkan orang lain. Cukup kemarin waktunya dihabiskan untuk mengurusi urusan orang lain. Cukup kemarin tenaganya dihabiskan untuk memikirkan hal-hal yang tidak sepenting itu. Ya. sudah waktunya mencintai diri sendiri,.
Bare minimum as a friend
Masih ingat jelas suara percakapan dua sahabat di cafe sore itu tentang batasan dalam berteman. Tidak bermaksud untuk nguping pembicaraan namun suasan cafe kala itu sepi, hanya ada mereka dan aku saja. Tak ada yang kebetulan di muka bumi ini, pun sama kenapa aku tertakdir bertemu dengan mereka. Ada hal penting yang mengiang-iang di kepala,... "setidaknya dalam berteman itu jangan membebani, lah dya enak banget tiap hari curhat sama kamu, dya plong uneg²-nya terlampiaskan, lantas apa kabar kamu? Tiap hari bebannya nambah. Pertemananmu itu fix udah ga sehat".
Baik bukan berarti halal untuk dimanfaatkan
Sebaik hubunganmu dengan temanmu akan cepat berakhir jika dari keduanya tidak ada kata menghargai. Dya baik, bukan berarti tempat pembuangan emosimu everytime and everywhere. Sebaik apapun dya manusia biasa yang punya batas. Kamu telpon ga ingat waktu, dya angkat. Kamu curhat yang itu2 aja, dya tetep menasihatimu. Kamu tantrum ga jelas, dya tetap sabar. Hey manusia dewasa, jangan hanya karna dya selalu ada di pihakmu, lantas membuatmu seenaknya saja memperlakukannya ya.
Egois boleh tapi jangan keterlaluan
Gass curhat dengan tidak mempedulikan temannya sedang apa, kondisinya bagaimana, suasana hatinya macam apa. Mungkin untuk waktu tertentu, masih akan ditemeni namun jangan berharap banyak ya karena setiap manusia itu punya masa or limitnya. Terlebih jika kamu tipe orang yang egonya sangat tinggi. Intinya hanya ingin dimengerti namun enggak mengerti balik. Waduh, jangan dong. Ingat ya setiap orang itu sibuk, ga ada orang yang nganggur. Tidur-pun adalah bentuk dari jenis kesibukan manusia di jagad ini. Jika kamu sudah diberikan waktu banyak oleh temenmu, maka sebaik-baiknya orang ya menghargai. Jangan sebaliknya ya. Dya memiliki kesibukan tapi masih sudi mendengarkan kamu curhat, isn't a good friend?
Katakanlah dya good listener namun bukan berarti dya mau menyimpan apapun sendiri. Ketika kejadian ini berulang bahkan sering, ketika temenmu ingin bercerita balik ke kamu, tapi responmu balasnya lama bahkan lupa balas sedangkan kamu sudah baca pesannya dengan alasan ini itu kok rasanya keterlaluan ya ente. Terlebih ketika bertemu, temenmu lagi asyik bercerita tapi kamupun tidak luput asyik senyum2 sendiri sambil mainan handphone. Padahal yang memulai curhat adalah kamu, pas dya balik curhat kamu memperlakukannya seperti itu. Waaah jangan jahat ya. Jangan salahkan keadaan ya jika akan berubah.
Berteman itu kedua orang bahkan lebih itu mampu SALING. Saling menghargai, saling memotivasi, saling suport, saling menguati, dan saling menginspirasi. Terlepas dari SALING tersebut, bare minimun pertemanan adalah tidak memberi beban ke temennya. Sesimpel itu sebenarnya. Jika, pertemananmu kok hanya menambahi beban hidup di setiap harinya, maka pertemananmu itu sudah tidak sehat. Carilah teman yang dapat menghargai kehadiranmu, teman yang paham kondisimu, teman yang mampu meng-influence mu, serta teman yang tidak memanfaatkan kebaikan hatimu. Salam sehat jiwa raga.